Selamat malam. Lagi-lagi saya ngeposting hal yang kemungkinan tidak penting tapi bisa jadi pertimbangan*halah*. Malam ini nggak sengaja jadi curhat banyak sama kakak ipar. Pemicunya sederhana, karena saya nggak makan malam sepulang dari nge-date dan itu jadi bahan ece-ecean emak ke saya. Selain karena nggak makan malam, ya karena seharian pergi sama bangbang. Kebetulan kakak ipar saya ada disitu, dan terciptalah suasana untuk 'bertukar pikiran' dalam hal berpacaran setelah emak selesai makan dan masuk ke kamar.

Oh ya, kakak ipar saya ini menikah dengan abang saya bulan Mei tahun lalu. Oh tidak, dia tidak seumuran atau setahun-dua tahun dibawah abang saya, tapi umurnya tidak jauh dari saya. Kami hanya selisih satu tahunan *fyi: abang saya kelahiran 1984, sedangkan kakak ipar saya kelahiran tahun 1990*. Jadi intinya, dia sudah menikah diumur yang saya jalani sekarang.

Awalnya, kakak ipar saya menunggu emak untuk masuk ke kamar dan berbicara ke saya,
"Maaf loh, bukan niatnya ngajarin jelek, tapi ya ini cukup jelek sih." 
Aku tertawa kecil dan bertanya lanjutannya. Kakak ipar saya bilang tidak seharusnya saya ngomong ke emak kalau belum makan malam padahal sudah seharian pergi sama bangbang. Saya terkekeh, dan menjawab kalau saya kelewat jujur kalau sudah sama emak. Kakak ipar membenarkan dan menyetujui kalau masih bisa terbuka dengan emak apalagi masalah begini, tapi ada kalanya harus bisa mengerem apa yang harusnya tidak dikatakan. 
"Bilang aja kamu udah ditawarin makan tapi kamu pengennya makan dirumah." 
Saya tertegun dan tersenyum. "Mbak, aku sebenarnya tadi ditawarin makan, tapi makannya itu delivery tapi nggak dateng-dateng. Baru dateng ya pas kami udah siap-siap mau pulang dan udah bilang ke bangbang mending makan dulu, tapi dia bilang 'nanti kemaleman',yaudah.. nggak makan deh." 
Kakak ipar saya cuma ber-oooh sambil menyendokkan makanannya. 
"Nah, kan kamu bisa terbuka sama emak. Kalau ada kesempatan ngomong sama emak, kamu tanyain deh emak setuju nggak sama bangbang". 
Saya cuma cengangas cengenges karena mendengar wejangan itu dari kakak ipar.
"Kalau kamu jalan terus tapi emak nggak setuju, kayak mbak nih ya sama mantan mbak sebelum abangmu, isinya tengkaran mulu." Lanjutnya yang bikin saya tambah cengenges untung gak sampe ngeces orz.
"(Almh.) Ibu mbak tuh nggak secara langsung bilang nggak suka sama mantan mbak yang dulu itu. Biasanya cerita dulu ke sepupu mbak yang dekat sama ibu, baru mbak tau dari sepupu mbak itu." Saya cuma angguk-angguk. 
"Eh, sekalinya sama abangmu, ibu mbak ngomong setuju langsung, yah walau sama sepupu mbak lagi sih." Saya tertawa. 
"Jadi ta, mending tanya emak aja, setuju apa nda." Ulangnya. Saya bilang, kalau menurut saya, emak saya sendiri itu orangnya bebas bertanggungjawab, tapi bingungan. Kenapa? Pernah suatu kali saya tanya ke beliau kalau saya bubaran dengan bangbang gimana, emak bilang jangan. Lalu pernah beliau bilang jangan menikah sebelum sekolah selesai, tapi sekarang tanya-tanya kapan hal itu akan terjadi. Dan yang terakhir saya dengar untuk saat ini, beliau bilang sudahan saja karena bangbang tidak menghubungi saya sama sekali 12 hari lamanya*walah*.
"Ya kamu karena cinta sama dia." Balas kakak ipar. "Cinta itu buta," 
"Dan tuli" Lanjut saya. Dia tertawa. 
"Iya bener banget. Temen mbak ada tuh, pacarannya ngeri, kalau udah marah pacarnya diumpat dengan kata-kata binatang*saya nda nyebutin ya :3*. Dorong-dorongan, jitak-jitakan, aneh lah, tapi sekarang sudah putus sih dan temen mbak jadian sama sepupu jauhnya." Dan saya angguk-angguk lagi. Kata kakak ipar saya, ada juga yang temannya mau aja balikan padahal sudah diselingkuhi dan malah keluarganya yang (maaf) menengah bawah itu dihujat oleh cowok temannya kakak ipar itu.

-----
"Kalau kamu ngerasa sakit terlalu ngilu/ngoyo, apalagi kayak kemarin-kemarin, mending yah...udahin aja," Lanjut kakak ipar saya yang bentar lagi melahirkan anak pertamanya ini. Saya cuma cengenges lagi,
"Yah mbak, sebenarnya bukan satu atau dua kali kami kayak begini kok, tapi kalau yang lebih dari seminggu ini ya baru kemarin itu."
Saya ngejelasin ke kakak ipar ada beberapa alasan kenapa sampai lanjut tuh "perang" sampai 12 hari *eaaa*.
"Tapi dia tuh kenal kamu nggak seminggu dua minggu," Balas kakak ipar. Saya mengiyakan dan itu sudah saya sampaikan ke bangbang lusa kemarin.
"Ya, tresna jalaran saka kulina sih mbak, ya kan?" Dan kakak iparpun senyam-senyum.
"Haha, iya juga. Yah, itu kan kamu yang jalanin. Jadi, kalau kata orang, dinikmati aja."

------
"Yang penting kamu berdoa. Doa sederhana yang udah banyak orang lakuin, Kalau jodoh didekatkan, kalau bukan jodoh..."
"Apapun caranya tolong jadikan jodoh saya." Saya memutus kalimat itu dan kakak iparpun ngakak.
"Huss, bukan... ya dijauhkan lah. Semaksa-maksanya kamu ingin sama orang yang kamu cintai, kalau tidak jodoh, ada aja hal nggak enak yang terjadi." Saya cuma garuk-garuk kepala sambil manyun.
"Buktinya abangmu pacaran 9tahunan sama mantannya juga nggak jadi."
"Abangku polos mbak,"
"Abangmu baru sadar kalau dia terlalu cuek,akhirnya diselingkuhi,"
"Biasanya kalau sudah ada kejadian nggak enak, orang baru sadar dan nggak ngelakuin kesalahan yang sama mbak."
"Haha, iya."
"Tapi sifat cowok pasti ada yang nularin ke ceweknya. Ya gaya ngomong, sikap."
"Iya e, aku ketularan abangmu suka nge-game."
"Haha."

------
"Mbak nyesel kok jadi orang yang pulang karaoke jam 2 pagi, dan hal-hal nakal lainnya yang diajarin sama sepupu mbak, sebelum ketemu abangmu dan seumuran kamu." 
"Kenapa?"
"Yah kalau tau akhirnya bahagia sama abangmu kayak sekarang ini, tau kalo itu salah, mending nggak usah dilakuin."
"Ya kan udah lewat, lebih enak kan. Daripada baru dilakuin sekarang?"
"Iya juga sih. Mbak sempet ngikutin jalan pikiran orang yang bilang nakallah kamu sebelum terlambat, karena hidup cuma sekali."
Dalam hati saya, jalan pikiran itu ada benarnya, tapi kakak iparku langsung menyangkal itu sama sekali nggak benar karena diajarin abang saya. *abang saya ngajarin apa sih =='*

------
"Kamu sudah harus mantepin hati lo."
"Kenapa mbak?"
"Ya maksimal wanita itu menikah umur 25, kalo lewat dari itu, kebablasan ntar."
"Oh ya? Berarti orang-orang barat sana kelewatan banget dong mbak?"
"Tapi kan mereka awet muda *diem sesaat dan saya nyaut "nggak"*, eh iya ding, nggak awet muda"
"Haha. Ini mungkin karena pergaulan sih mbak, wanita-wanita di Jepang sana menikahpun bukan urutan pertama, tapi ya perlu diinget, itu karena gaya hidup negara maju. Kalau mau melahirkan anak disana katanya dibayarin pemerintah untuk biaya kehidupan si bayi."
"Lah kenapa?"
"Ya karena gaya hidup wanita sana mbak."
"Karir kan?"
"Iyuu~"
"Makanya itu, kamu jangan terlalu mikir untuk karir.."
"Saya nda mau karir begitu mbak, saya pengen ngajar."
Kakak ipar saya terdiam sesaat dan bilang kalau temannya yang anak sastra pun lulus kuliah langsung mengajar di salah satu SMA.
"Jangan lama-lamalah pokoknya." Tekannya.

------

Dan beberapa percakapan yang tidak perlu diumbar secara keterlaluan disini. Intinya sih, Curhat dengan orang yang sudah nikah tapi umurnya nggak jauh-jauh dari saya itu, lumayan nyentil hati. Yah, emang dari dasar prinsip saya sama kakak ipar saya sendiri sudah beda, dia semenjak sekolah menengah bawah ingin menikah muda. Sedangkan saya? Saya ini orangnya ngikutin arus, Kalau pihak sana diem saya ikut diem, sana minta maaf saya maafkan. Masalah pernikahan itu saya bilang tabu untuk diri saya sendiri, karena menurut saya, hal itu memang ada dan tercetus dipikiran tapi belum merasa itu prioritas.
Saya belum KKN dan Skripsi. Alasan Klasik? Memang, tapi saya sadar diri saya itu masih banyak kurang, banyak nyangkal keadaan dimana-mana karena 'cinta'. Yah, kalau memang jodoh dekatkanlah, kalau memang bukan...untuk saat ini dinikmati dan dijalani aja dululah, mumpung ada mumpung punya :3.
25 Januari 2013

Pagi-pagi lihat handphone udah ada 3 sms yang betengger dipojok kiri atas di layarnya. Salah satunya ajakan senpai (senior) buat main ke pantai. Karena libur yang benar-benar selo, saya pun langsung membalas mengiyakan ajakannya :3. "Ajakin yang lain, ya" balasnya. Karena sudah banyak yang pulang dan kemungkinan sibuk juga, walhasil yang kecantol cuma 1 orang yang bisa saya ajakin(;へ:)
Jam setengah 2 kami pun bersiap-siap dari kampus untuk berangkat. Siasat untuk nyulik satu teman apalagi dengan ber-gender wanita ternyata tidak berhasil. Akhirnya, karena yang selo cuma ber-5, dan itu lelaki semua *yeah, saya juga diitung lelaki juga, kampreeet* kami pun berangkat ke pantai yang memakan waktu sekitar 1,5-2 jam tersebut. 

biangnya rencana ke pantai, bang nopal :v

Pantai Glagah, pantai yang terkenal dengan pemecah ombaknya dan berpasir hitam ini letaknya di Kabupaten Kulon Progo. Akses jalannya pun tidak se-ekstrim kalau ke daerah wisata di Kabupaten Gunung Kidul. Jalannya lempeng lurus dan bikin ngantuk ( ̄ω ̄;). Karena pengunjungnya sedikit*karena bukan masa libur sih, ehe*, maka tempat wisata ini sepi. Madesu (aka masa depan suram) itu cuma tambah-tambahannya senpai yang ngajakin saya kesini*katanya sih saking sepinya itu, padahal ya pengunjungnya cukup banyak setelah setengah jam kami sampai disini*, aslinya sih seru-seru aja, karena ada semacam jalan untuk menantang ombaknya yang besar!(ノ>▽<。)ノ

Salah dua sisi pemecah ombak yang ada di Pantai Glagah


Ranger Ombak XD












Hati-hati, jalannya yang menjorok ke laut langsung itu udah retak-retak sakjane
ヽ(゚Д゚)ノ


Pasir hitam.. *but edited :p*


Sayangnya cuaca cerah nggak bertahan lama hari itu, sekitar jam 5 sore sudah dihadang hujan sampai kami pulang ke kampus.. sedih tenan (。┰ω┰。)
Hai, selamat malam. Pernah curhat sama orang tua terutama sama ibu? Yap, itulah yang saya lakukan ketika saya memang lagi butuh seseorang yang makan garamnya udah banyak sampai-sampai bisa bikin laut sendiri. Ada yang bilang kalau curhat sama orang tua itu bikin takut dan malu, apalagi curhat masalah pribadi, tentang pacar misalnya *ampuni saya para galau-ers, ini saya ngepost ini juga gek galau kok :v*. Kalau saya pribadi,itu memang benar kok, awalnya bikin malu dan takut kalau-kalau malah dimarahin atau malah diejek-ejek. Alhamdulillah, ibu saya belum pernah seperti itu waktu saya curhat sama beliau selama ini, apalagi masalah pribadi, terutama masalah kisah kasih uhuk-uhuk alias masalah tentang perpacaran.

Sedikit narasi tentang ibu saya yang berbeda pendapat mengenai 'pacaran' dengan alm. ayah saya. Ibu saya oke-oke saja asal bertanggung jawab sedangkan ayah saya "kamu pacaran = pacar kamu ayah tempeleng" ヽ(  ̄д ̄;)ノ. Maafkan anakmu ini yah, sebenarnya waktu SMA (SD dan SMP pernah sih, tapi sekip ajalah ceritanya XD) saya pernah "nyolong waktu" untuk berpacaran, dan itu hanya bertahan selama seminggu saja. A lot of things kok dan memang salah satunya larangan alm. Ayah saya untuk tidak berpacaran dulu tetap tidak bisa saya tolak. Namanya anak sekolah*walah malah kayak lagunya Chrisye XD* kami..ehm, saya putuskan kami tidak jalan lagi. Dalam jangka seminggu itu saya pernah bertanya ke ibu saya yang kebetulan juga ada alm. Ayah saya "boleh tidak aku pacaran" ibu saya diam hingga akhirnya menyetujui pernyataan ayah saya yang cukup nyelekit "apa-apaan, masih kecil sudah pacaran, mana pacar kamu? ayah tempeleng" auch.. daripada si cowok malah beneran kena tuh bogem, saya akhirnya memilih 'jalan' tersebut.
Sekitar yah satu tahunan lah setelah peristiwa itu, teman-teman SMA ngajakin main ke pantai dan kebetulan mengajak saya dan si cowok itu. Karena waktu itu saya belum ada kendaraan pribadi dan bingung mau naik apa pengennya sih naga tapi nggak memungkinkan :p, dan--entahlah ini saya sebut untung atau tidak, saya punya teman-teman yang memberi sugesti untuk meminta tumpangan dengan si cowok. Hem, it's not a bad idea at all, dan si cowok itupun juga tidak ada masalah buat menjemput saya, dan berangkatlah kami. Eits, apa komentar dari orang tua saya? Saya jadi teringat wajah alm. Ayah saya waktu saya dijemput cowok itu: curiga, tegang dan khawatir. Selalu bertanya mau kemana, nanti pulang jam berapa, sama siapa aja, nggak berdua aja kan, dan pertanyaan-pertanyaan menjurus lainnya. Ibu saya, cuma melihat dan bilang "hati-hati, nda usah ngebut-ngebut" kepada cowok itu.
Selang sebulanan, seperti biasa waktu itu saya selalu diantar oleh ibu saya ke sekolah dan ada pertanyaan yang nyentil "kamu udah punya pacar belum?" dan muncratlah keluarlah itu cerocos mengenai cowok yang menjemput saya. Komentar ibu saya? "Loh, kok putus? Padahal lumayan caem juga" Ahelah emak, kemarin-kemarin setuju sama pernyataan ayah, ini kok malah jadi beda haluan.. #gedekgedekkepala. "Sakjane, mamak nda masalah kamu pacaran, tapi ya bertanggungjawab, ini kan negara demokrasi" Lanjutnya. Wejangan pertama mengenai pacaran yang cukup ngena.

Semenjak ayah tiada, keadaan timpang dimana-dimana. Ya keluarga, ya kerabat, ya sekolah, ya diri sendiri. Ngehadapin kalau beliau itu udah nggak ada, antara pengen move on tapi masih kelingan sing mbiyen-mbiyen. Tapi melihat emak *oke sekarang 'ibu saya' diganti emak aja XD* yang kelihatannya masih tidak terima, mencoba untuk menjadi emak yang biasa lagi. Sikap emak yang seperti itulah yang sampai sekarang menjadi panutan bagi saya. Tentang Seseorang yang sekarang ini, emak tahu kalau saya butuh seseorang, emak sekali lagi tetap menyebut "bebas bertanggungjawab"
Saya nggak mau nyebut merk, takut pamali kalau kata orang Sunda. Pamali karena saya dan dia belum bisa berkomunikasi dengan baik beberapa hari ini*ternyata saya masih orang kuno! haha*. Maka dari itu saya butuh emak saya sebagai tempat curahan hati pagi tadi. Dari sekian banyak wejangan yang diberikan dari teman-teman, saya pilih wejangan emak. Wejangan emak sederhana, nggak njelimet tapi bikin kepikiran*nah loh*. Emak memberi banyak pernyataan-pernyataan yang cukup mengejutkan mengenai hal pacaran saya. Kalau untuk pernyataan itu mending disimpen diri sendiri dan emak dan Allah SWT saja yang tahu *dan kuping-kuping yang kepo yang kedapetan ceritanya :p*, saya cuma kepengen ngumbar wejangan emak saya

"Kamu itu cewek, cukup memilih tapi bukan asal pilih. Cuma nunggu tapi tidak selamanya harus menunggu. Kamu boleh memilih cowok yang kamu senangi, tapi apa dia benar-benar sudah yakin bisa me-manage dirinya sendiri untuk masa depan? Umur-umur segitu dia sudah bisa menetapkan dan memantapkan dirinya harus bagaimana, untuk apa dan siapa."

Jadi?

Yatta! Ujian hidup Akhir Semester rampung, waktunya leyeh-leyeh alias libur! Karena masih awal-awal liburan dan masih bingung mau ngapain, dan saya juga nda pulang kampung *bukan anak perantauan, ihiks* akhirnya merealisasikan yang tidak jadi-jadi, masak rame-rame. Guest atau asisten atau yang menemani tentunya yang juga selonya bareng-bareng saya, alias teman kuliah sendiri. I presented, Kak Zahra, Mbak Melin, Bang Nopal, Oki dan Mas Ganis dan Mbak Lyza yang dateng terakhir :3



18 Januari 2013
Sebenarnya ide masak-masak ini dari kak Zahra yang berencana nginep tapi nda jadi 1 hari sebelum acara ini muncul, tapi nda jadi dan akhirnya diputuskan untuk masak-masak kemudian harinya alias kemarin Jumat. Karena dirasa cukup 'krik-krik' cuma berdua, akhirnya Kak Zahra ngajak Mbak Melin+Bang Nopal. Bang Nopal ngajak Oki *nyulik dari kampus katanya* dan terakhir Mas Ganis ngajak Mbak Lyza. Jadi, bagaimana awal formasi ini terbentuk, begini:

-Formasi Belanja: Formasi satu ini berawal dari saya, Kak Zahra dan Mbak Melin. Kami janjian ketemu di Superindo Jl. Kaliurang jam 11 siang dan belanjalah kami :v. Bahan-bahannya ada spagetti, jamur shitake, saus tomat, ayam giling, keju, terong, tepung goreng, apel, jeruk lemon, gula palem, dan eskrim. Jadi ada appetizer, makanan utama dan dessert :3 macem orang bule aja, mwakakak

Hasil Belanjaan, Credit to: Zahra Aulianissa
-Formasi Masak 1: Formasi masak pertama hanya ada saya dan Kak Zahra, Mbak Melin ada urusan sebentar jadi harus pergi dan hanya nge-drop Kak Zahra sekaligus ngapalin jalan ke rumah saya. 1st of all adalah: rebus spagetti, goreng terong, dan masak saus spagetti. Karena dirasa spagetti 500gr itu sedikit, akhirnya kami putuskan untuk mematahkannya menjadi 2 *untuk menghindari spagetti gosong juga, karena panci yang saya gunakan cukup pendek ==a*. Ternyatah yang dirasa itu salah, 500gr spagetti itu banyak :v sampe air rebusannya kering dan terus saya tambahin air panas sedikit biar matangnya merata T^T, dan aje gile jadinya segini:

Porsi ngamuk, Credit to: Zahra Aulianissa

Dan akhirnya timbul kengerian sendiri kalau si pasta panjang ini nggak habis ( ≧Д≦). Saya sempet nyeletuk, "dibungkus bawa pulang aja ya kak kalo beneran nih gak abis" dan Kak Zahra nyaut dengan suka cita, "baru mau aku bilang ke kamu mal, dibungkus aja, pasti ntar temen2 kosku mau deh, apalagi gratis", gara2 sautan itu, saya ngekek dan godain, "ya ya, anak kos dan gratis itu memang...," dan nda saya lanjutin, takut saya :)). Rebusan spagetti ini dibarengi masak terong goreng, yang abis duluan sebelum dihidangkan dan difoto hasil jadinya *bener-bener appetizer yang bener-bener habis duluan XD*, tapi untungnya kak Zahra foto terong itu sudah terpotong-potong XD.

Siap diselimuti tepung *yang bikin bersin dan batuk2 +_+* dan di goreng~!

Terakhir, saus spagetti. Karena nggak ada bawang bombay *di Superindo habis yang jual satuan +_+*, akhirnya hanya menumis 5-6 siung bawang putih *hal menggeprek bawangnya sampe rebutan sama kak Zahra, hahah*, lalu ayam gilingnya tumis hingga kaku dan berwarna putih, lalu jamur shitake *kak Zahra semua nih yang masak*, jamur shitake agak layu lalu masukkan saus tomat botolan*satu botol kecil itu saya masukin semua isinya*, air satu setngah gelas, panas sedikit masukkan garam, merica dan oregano. Karena agak asin saya tambahin air sedikit lagi, tungguh mendidih dan masuklah itu cairan tepung terigu sebagai pengental. Kata Kak Zahra gak begitu kental dan banyak banget, tapi percayalah Kak, pada akhirnya saus itu kurang  kan? XD

Kakak Cantik lagi motong-motong jamur, ihiiy~

Sudah jam 1 siang, akhirnya bang Nopal dan Oki datang juga *setelah kita uber-uber suruh cepet dateng*. Dan muncullah,
-Formasi Makan 1: terdiri dari 4 orang, kak Zahra, saya, Oki, dan bang Nopal. 2 lelaki datang sudah siap suka cita untuk melahap masakan kami.

Ready to eat

Dan ada perdebatan mini dimana bang Nopal dan Kak Zahra mengenai "parutan keju". Kak Zahra pengennya panjang dan halus, sedangkan bang Nopal nganggep itu nggak ada bedanya dan rasanya sama aja *yang langsung disambut cemberutnya Kak Zahra, XD*



Mengusahakan makan untuk mengurangi porsi bejibun dari spagetti ngamuk itu, walhasil sausnya habis duluan. Akhirnya, muncullah ide "gimana kalo beli saus kacang siomay" dari bang Nopal. Saya meng-iya-kan saja, karena Mbak Melin sendiri belum datang dan makan, dan akhirnya pada setuju. Berangkatlah mereka (Bang Nopal dan Oki) untuk tugas mencari saus kacang siomay. 


Jam 2 siang, bang Nopal+Oki datang membawa item*saus+lauk siomay*-nya disusul mbak Melin datang dan muncullah Formasi Makan 2 dan Formasi Masak 2.
-Formasi Makan 2: Mbak Melin, Kak Zahra, Bang Nopal, Oki, saya. Masih menyantap makanan yang sama ditambah saus kacang siomay *yang dicampur ke sisa saus spagetti yang kita masak!* dan Apel Goreng Gula Palem~

Ready to Eat #2
-Formasi Masak 2: tetep sama, dibantu sama bang Nopal yang motongin apelnya. Kami membuat kalo bule bilang Caramelized Apple, alias apel karamel. Masak ini gampang-gampang susah. Gampang karena bahannya hanya apel (saya pake apel ijo granny-smith), unsalted butter 3 biji, gula palem dan sedikit gula pasir. Panasin butter+gula palem, masukkin potong2an apel, masak sebentar, tambahkan gula pasir sedikit dan palem lagi. Gulanya ada yang gosong karena saya terlalu lama masaknya *susah ternyata +_+*.

Granny-Smith Green Apple
Masak duyu~ *sankyuu buat fotonya bang nopal*

Credit to: M. Naufal Ridha


Caramelized Apple dan Eskrim 3 Rasa
Apelnya lumayan asam karena saya lumuri jeruk lemon agar tidak menghitam setelah dipotong.
Lanjut ke spagetti saus campur aduk. Kali ini eksperimen dilakukan banyak macam seperti saus spagetti campuran saus kacang+keju. Kalau eksperimen saya dgn saus caramel, apelnya dan eskrim yang saya makan pakai spagetti.. ekstrim? yah, gak juga sih.. :p

Aduk-aduk dulu biar rata XD

Spagetti habis, apel tinggal sedikit dan mas Ganis tiba-tiba sms. "Masih boleh ke sana nda?" katanya dalam smsnya. Mas Nopal yang dapet sms tersebut langsung tanya ke kami gimana enaknya. Tentu saja boleh, tapi ya begini, tinggal apel goreng aja yang masih ada. Mas Ganis tidak masalah, dan meluncur ke rumah saya.
Sembari menunggu akhirnya saya suruh 2 lelaki yang kekenyangan itu buat ngasah-asah alias nyuci piring kotor :p. Sebagai info, Bang Nopal itu mantan ketua HIMAJE alias himpunan mahasiswa jurusan sastra Jepang dan Oki adalah ketua tahun ini. ohohoho~


Formasi cuci-cuci XDD


Mas Ganis akhirnya datang juga bersama Mbak Lyza. Mereka bilang tidak masalah makanannya abis, mereka cuma ingin numpang kumpul sama ngobrolnya. Maka dari itu kami habiskan waktu untuk ngobrol, foto, dan nonton film, dan lengkaplah formasi kami. Jam 4 sore lebih mbak Melin dan kak Zahra pamit duluan karena masih ada urusan. Bang Nopal pun nggak lama kemudian pamit juga buat jemput adiknya. Akhirnya tinggal kami berempat nonton film dan jam 5-an, Oki, Mas Ganis dan Mbak Lyza pun pamitan pulang juga 。:゚(。ノω\。)゚・。

Sip, sekian laporan pertama liburan semester gasal kali ini. Semoga liburan kali ini banyak ngepost dan banyak cerita. Have a nice holiday bagi yang merayakan!(ノ≧∀≦)ノ



Air Terjun Sri Gethuk, pertama kali kali tahu tempat ini gara-gara melihat sebuah foto punya teman di facebook. Ide untuk kesini sebenarnya menyambut keingingan teman-teman kuliah untuk main-main. Karena jarak waktu yang hanya makan sekitar 1 jam dari kampus UGM, saya berani melepas *dan mengikuti* teman-teman untuk main kesini.

17 Juli 2012
Kunjungan ke Air Terjun Sri Gethuk sendiri sebenarnya saya lakukan 2 kali dalam setahun lalu gila selo tenan. Pertama pada hari Selasa, 17 Juli 2012, 2 hari sebelum puasa. Waktu itu keadaan cuaca cerah sekali dan cocok untuk main-main di area seperti ini. Karena masa-masa libur panjang (libur kuliah menyambut bulan puasa penuh berkah tentunya hoho), dan teman-teman kuliah yang mayoritas anak perantauan yang kebanyakan pulang, walhasil yang ikut cuma belasan =='. Mari dilihat foto-fotonya^^:


Yahuu, ini kami di pelabuhannya, air terjun masih 200m disana~
Menyusuri sungai menuju Air Terjun Sri Gethuk

Ini dia Air Terjun Sri Gethuk-nya!
Sudah cerah, airnya bening dan alami, siapa yang tahan buat nggak nyemplung di sungainya?


Riak air dari air terjunnya, bikin kepingin maen terus~

Bening..bening eperiwer~


Tempatnya tenang (kalau lagi sepi dan bukan hari libur lo) cocok banget buat pelarian kalau lagi galau yang cari alternatif tempat lain buat main yang adem dan berair (maksud saya selain pantai) :p 

11 November 2012(+Gua Rancang Kencana)
Destinasi kedua kalinya saya untuk tempat wisata yang ada di Playen, kab. Gunung Kidul itu. Tepatnya di hari Minggu, kali ini tujuan wisatanya ditambah 1 lagi, yaitu Gua Rancang Kencana. Gua ini ukurannya lebih kecil dari gua-gua yang biasanya kita saya bayangkan. Luasnya hanya sekitar 50-70meteran dengan tinggi sekitar 10-15 meter dan termasuk gua kering. Nantinya setelah sampai disini, akan disambut oleh pemandu wisata yang bakal nge-guide mengenai gua ini. Walau terkesan 'kecil', gua ini ternyata memiliki 'tempat rahasia' dimana ada lorong kecil yang akan membawa kita ke sebuah gua mini. Dahulu--kata si pemandu sambil menyenteri kami, tempat ini dulunya dijadikan tempat semedi (yang saya lupakan namanya +_+). Pada masa-masa penjajahan menuju kemerdekaan, tempat ini juga menjadi persembunyian bagi pejuang-pejuang (atau seorang pejuang ya? ==a) yang melarikan diri dari kejaran para tentara-tentara sekutu (kalau tidak salah) dan tembok di gua mini ini jadi saksi biksunya. Ada gambar burung garuda dan tulisan Prasetya Bhinnekaku beserta panji-panjinya di tembok di 'tempat rahasia' yang hanya muat sekitar 5-7 orang saja ini.

Satu lagi kekhasan dari gua yang panjang umur ini, pohon Pluit namanya (kalau tidak salah). Pohon ini sama tuanya dengan gua ini, sudah hidup selama ratusan tahun lamanya. Di salah satu sisi batang pohon yang menjulang tinggi dan besarnya naujubilah ini terlihat sebuah pola yang menyerupai monyet yang sedang memeluk pohon tersebut^^

Selesai keliling yang hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja, kami lanjutkan perjalanan ke air terjun. Tapi, ada yang berbeda dari perjalanan sebelumnya. Untuk kali ini kami menggunakan jasa wisata dan body rafting yang per-orangnya dikenai biaya 25ribu rupiah. Kalau kalian ber-10 orang, akan ada satu tiket gratis untuk paket wisata ini. Ya itung-itung semacam korting kecil lah ^^a.

Tidak ada yang jauh beda dari perjalanan sebelumnya tentang Air Terjun Sri Gethuk. Hanya saja, dalam beberapa bulan, warung-warung di sekitar pelabuhan makin ramai, dan tentu saja pengunjungnya juga lebih cetar membahana daripada yang tanggal 17 Juli 2012. Untungnya karena menggunakan jasa wisata dari guide di gua sebelumnya, bisa dapat lebih cepat menuju tempat wisata walau sempat di-php-in bentar sih XD. 


Kami dan Pohon Tua Raksasa
Batang monyet :3

Lekukan cantik tembok Gua Rancang Kencana
Kami dan Gua Rancang Kencana
Prasetya Bhinnekaku

Stalaktitnya itu bikin kejedug, hati-hati yang punya badan tinggi

Ramainya pelabuhan, ini bikin kita ngerasa di-PHP(pemberi harapan palsu)-in sama guide-nya karena takut nggak dapat gethek motor T_T

Body Rafting, manteplah, 200 meter berenang dari air terjun balik ke pelabuhan ==d
Mencoba teknik selowsepet slow speed, tapi masih abal-abal T^T
Kami dan air terjun :v


Informasi, Tips dan Wejangan mengenai Air Terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang Kencana

Informasi Biaya:
-Biaya masuk: 3ribu rupiah per-orang
-Biaya gethek motor: 10ribu rupiah per-orang
-Biaya parkir: seribu per-motor, untuk mobil saya kurang tahu, mungkin kisaran 2-3ribu rupiah (bayar parkir dibayar bersamaan dengan biaya masuk)
-Biaya paket wisata (Air Terjun Sri Gethuk+Gua Rancang Kencana) dan Body Rafting: 25ribu per-orang (ber-10 orang akan dapat 1 tiket gratis, jadi kasaran hitungannya yang bayar 9 orang, 1 orang dapat gratisan)

Informasi Jalan:
-Petunjuk Jalan menuju tempat wisata ini cukup banyak dan membantu, jadi tidak perlu takut akan tersesat. Jika kamu dari luar kota dan bingung ke arah , saya sarankan ke arah Ambarrukmo Plaza ke timur sampai menemukan pertigaan Jembatan Janti, belok kanan. Ikuti jalan sampai menemukan perempatan JEC (gedungnya ada disebelah kanan perempatan kalau dari utara), belok kanan, ikuti jalan sampai menemukan perempatan lagi yang ada petunjuk menuju arah jalan wonosari (ke arah kids fun) *maaf kalau penjelasannya agak susah+_+"* dari situ petunjuk-petunjuk wisata daerah sana sudah mulai tersebar :D.

-Sekitar 5km sebelum sampai tempat tujuan, jalanannya lumayan bikin greget... jalannya selang seling, tiba-tiba mulus tiba-tiba grinjel2 karena nggak rata, pastikan ban dan rem kendaraan kamu gak bermasalah ^^d.

Tips dan Wejangan:
-Wajib 'ain bagi yang latah lihat air: Baju ganti sekiranya, handuk, alat mandi dan plastik (penting sangat), walau ada yang jual di dekat kamar mandi (baik itu plastik ataupun sabun/shampo), alangkah baiknya kalau kamu bawa sendiri^^
-Air minum dan snack (buat perjalanan), mungkin terkesan childish, tapi bagi saya ini cukup penting kalau-kalau belum nemu tempat yang cocok untuk makan/istirahat setelah main-main di tempat wisata.
-Cek bahan bakar, baik itu bahan bakar kendaraan atau bahan bakar diri kamu sendiri alias makan sebelum berangkat.
-Bawa teman yang banyak, waktu perjalanan pertama saya biaya masuk totalnya sampai sekitar 60ribuan rupiah (untuk 13 orang) bisa ditekan sampai setengahnya, pintar-pintar menawar aja yang penting ;)
-Kalau perhatikan seksama keadaan dari foto antara pertama kalinya saya kesana dan yang kedua kalinya yang saya lakukan saking selonya itu orz, ada beberapa wejangan yang saya berikan: 
  • datang lebih pagi (selain tidak macet, tempat wisata masih sepi dan kita lebih leluasa untuk bermain-main di air terjun maupun disungainya, saya sarankan sekitar pukul 8-9 pagi sudah ditempat, kalau kesiangan, selain panas, pasti lebih ramai); 
  • datang di bulan-bulan iklim kemarau/panas (saya sarankan di bulan-bulan sekitar April-Juli, air disungai tidak begitu tinggi/penuh karena curah hujan yang tinggi seperti di perjalanan kedua saya di bulan November, walau masih terlihat bening, namun tidak secerah di bulan-bulan April-Juli)
  • bagi yang hanya punya waktu di weekend/libur nasional saya sarankan pergi lebih pagi, dengan alasan yang sama di poin pertama :)
-Kalau punya kamera anti air (atau casing underwater) mending dibawa aja, selain lebih aman, kamu nggak perlu takut kamera bakal rusak gegara kemasukan air, sayang kan tempat wisata indah ini tidak diabadikan dengan cantik pula?


Sekian postingan saya tentang salah satu tempat wisata di kota yang saya banggakan ini, semoga bermanfaat bagi yang mau main-main atau sekedar pelarian karena galau membaca-baca saja. Terimakasih, oyasumi~
Ohisashiburi da... setelah 10 bulan di tahun 2011 dan satu tahun penuh di tahun 2012 gak ngeblog sama sekali serta 11 hari semenjak tahun 2013 muncul, akhirnya dengan semangat (dan ngisruh kakak cantik Zahra A.) dan rasa hormat terhadap kekeweran dan keseloan saya, saya putuskan untuk ngeblog lagi.. *aamiin*
Nama blog juga saya ganti dari pandoraheaven.blogspot.com menjadi tempegoreng13.blogspot.com beruangtempe.blogspot.com. Beruang (aka kuma dalam bahasa jepang) sebutan dari orang-orang di sekian tahun di dunia perkuliahan dan tempe adalah makanan kesukaan saya, maka nama itupun ditelurkan. Saa, sekali lagi, inilah dia.. postingan blog pertama ditahun 2013 yang sudah lewat 11 hari ini.. Mohon kritik, saran, komen dan kunjungannya.. ^^d

PS: kunjungi blog kakak cantik yang saya sungging2 tadi: zahraaulianissa.blogspot.com