Hehe, ini gara2 pengalaman kemarin Minggu tanggal 7 Maret 2010—tes wawancara PBS , tes kedua setelah ujian tulisnya yang diadakan 21 februari 2010 lalu :). Dengan persiapan yang bisa dibilang abal-abal (lah ya, sore sampe malemnya malah datang ke pameran kompie sama Obake di JEC :P) dan bekal doa dari keluarga, teman2 alay nan gila dan juga baginda kekar, saya pun siap menghadapi tes kedua tersebut. Jam 9 pagi tet saya berangkat, walau giliran saya di jadwalnya adalah jam 11, yah.. ngikutin katanya pak Jusuf Kalla>> “lebih cepat lebih baik” hoho^^. Jalanan cukup padat dan jalan menuju Grha Sabha Pramana UGM ditutup. Namun, Alhamdulillah ada jalan (lewat gang fakultas tekhnik pertanian yang rindang :D). Karena jalanan banyak yang ditutup dan hanya bisa dilewati jika berjalan atau bersepeda, akhirnya saya jalan saja (intinya di drop sama emak doang :D). Lumayan, nemu pemandangan yang lumayan (baca: guk guk kawaii berwarna putih kayak srigala, aahh… mauu).

Sesampainya disana, sempat melihat papan2 yang ditempelin pengumuman wawancara. Kukira itu wawancara PBS, ternyata wawancara pekerjaan yang diadakan serentak sama PBS, siaalll.. :|

Lewati hal itu dan akhirnya saya menemukan tempat dimana seharusnya tes wawancara PBS berlangsung, keadaan yang ramai dan penuh akibat lautan manusia. Yaaapp, keadaan yang sama persis yang saya lihat di foto yang diperlihatkan oleh kakak kelas saya. Tapi lagi2 Alhamdulillah, saya menemukan kakak kelas saya itu (sebut saja Manyu) dan salah satu teman saya, Kapil yang telah menempuh tes tersebut.

Tidak lama kemudian, baginda kekar datang dan tidak ada 10 menit , salah satu teman saya yang juga akan wawancara—Topek pun datang. Yah, sembari menunggu giliran, ngobrol ngalor ngidul tentang wawancara yang bakal dihadapi, tanya2 ke Kapil apa saja yang ditanyain oleh pewawancara. Dari ceritanya saja, kok horror^^;;. Katanya diserang terus sama pewawancaranya. Dan tiba2, teman satu sekolah yang lain, alias si Feby muncul dihadapan kami dan katanya dia ditanyain dengan full Bahasa Inggris, waw..

Sekitar jam setengah 11 kurang, nomor urutanku pun dipanggil. Wew, cepat juga. Sebelum masuk, minta doa dan tos2an sama Kapil, Manyu, Topek, dan baginda kekar tentunya biar makin mantep optimisnya :) (thanks ya guys!)

Setelah registrasi, masuk.. tanda tangan 2 kali, dan akhirnya disuruh ke lorong tunggu. Tidak sampai 15 menit, akhirnya saya pun kembali dipanggil untuk menghadap pewawancara. Dengan bermodal senyum geje, saya pun masuk ke ruangan yang penuh dengan stand2. Stand 82, sesampainya di stand itu, saya melempar senyum ke bapak2 calon pewawancara saya :P. Salah satu dari bapak itu menyuruh saya duduk, dan sebelum saya duduk saya mengajak salam kepada kedua bapak tersebut, satunya menyambut dan satunya sedang menerima telepon jadi hanya menangkupkan kedua tangannya.

“tunggu sebentar ya” kata bapak yang menyambut salamanku, kita sebut saja bapak Kimutaku (kenapa? Karena beliau berwajah Jepang banget dan rambutnya itu kayak rambut Kimutaku jaman dahulu kala,XDD). Aku pun hanya berkata “ya” dan tersenyum padanya. Setidaknya sekitar 2 menit barulah saya benar2 dianggap ada *alay*, XDD.

“ya, mbak Keumala Hayati? benar?” panggil bapak telepon (ya kita sebut saja bapak telepon, karena beliau yang tadi sedang telepon2) saya pun menanggapi dengan kata “iya pak”.

“anda berasal darimana?” tanya bapak telepon. “saya dari Yogyakarta, pak” jawabku.

“orang tua darimana?” tanya bapak telepon lagi. “dari Aceh, pak” jawabku seadanya yang ada di otak :P. setelah mendengar jawabanku itu, kedua bapak tersebut saling bertatap muka dan berkata “tuh kan bener!” hampir bersamaan dan saling lempar tawa2 kecil. Heemm, dari sinilah aku berpikir kalau kedua bapak yang menjadi pewawancaraku tidaklah sehoror yang kusangka :D.

Lalu bapak telepon itu bertanya nama panggilan dan pertanyaan selanjutnya adalah tentang mengapa aku memilih jalur PBS. Kebanyakan pertanyaan dari bapak telepon dan seputar kehidupan sehari-hari. Misalnya saja pekerjaan orang tua, kakak2 dulu kuliah dimana dan sekarang bekerja dimana, cita2 dan sebagainya. Sedangkan bapak Kimutaku bertanya mengapa aku memilih sastra Jepang. Lalu bapak Kimutaku tanya lagi apakah aku suka bergaya Harajuku atau tidak serta musik2 yang berasal dari Negara yang sedari tadi kita bicarakan. Yang paling aku ingat adalah tiba2 bapak telepon bertanya tentang anime (kebetulan aku nyeletuk kata2 tersebut saat menjawab pertanyaan bapak Kimutaku) dan aku pun menjelaskan semampu otakku berjalan (sempat ditanya, siapa pengarang astro boy gara2 aku jawab kalau istilah anime itu dari pengarang astro boy,XDD). Lalu bapak telepon bertanya apa ada manfaat aku menonton anime padahal anime yang ada di TV sudah di dubbing ke dalam Bahasa Indonesia. Lalu kujawab, bahwa saya hobi sekali mendownload anime yang belum di dubbing, jadi dapat belajar sedikit bahasa dan budaya Jepang^^ (padahal ya minta temen sama ngerental, tapi kalo hetalia download sendiri kok pak! XDD). Dari awal hingga akhir saya merasa nyaman sekali berbicara kepada bapak telepon dan bapak Kimutaku. Terakhir adalah disuruh tanda tangan dan bapak telepon tiba2 berkata “wah seperti artis saja dimintai tanda tangan” aku hanya menimpali tawa2 geje dan akhirnya mengajak bersalaman kembali sambil mengucapkan “terimakasih” kepada kedua bapak tersebut. Keluar dari ruangan stand, ambil tas dan keluar dengan tawa2 geje yang masi nempel gara2 kedua bapak pewawancara :)

Well, tulisan yang cukup alay bukan? *yeaah, hidup 4L@Y,XDD*. Sekali lagi terimakasih kepada bapak Telepon dan bapak Kimutaku (jika bertemu kembali saya harus tau nama kedua bapak tersebut!). Terimakasih juga buat yang sudah mau membaca, ditunggu komen dan kritik renyahnya :D, enjoy it!

Iseng aja malem2 di malem rabu jam 10an, saya mendapatkan sebuah view yang lumayan bikin kangen. yep, a flower called Kusumawijaya, atau kalo diartikan sendiri bunga ini adalah bunga kemenangan (Kusuma=bunga, Wijaya=kemenangan).

Bunga yang hanya mekar di malam hari (terkadang orang menyebutnya juga bunga sedap malam) ini hanya akan mekar di sekitar bulan2 penghujan. Bunga dengan warna kelopak putih atau beige ini haruum banget baunya, sayangnya cuma mekar di malem hari dan akan layu setelah sekitar jam 2 dini hari :(.

This flower is dedicate to my beloved father, beliau seneng banget sama bunga ini.. hope he also enjoyed the flower from there.. :)